Jumat, 01 November 2019

Pedoman Singkat Cara Memakai Pakaian Adat Sasak

PEDOMAN SINGKAT PAKAIAN ADAT SASAK  PAER TIMUK 

I. PENGANTAR
Pakaian adat merupakan ciri sebuah etnis sebagai mana pada etnis Sasak.
Ciri itu nampak pada kelengkapan, cara pakai, bentuk, warna, bahan dan motip tenunannya.
Busana adat Sasak saat ini semakin di gemari pemakaiannya disemua kalangan termasuk menjadi pakaian dinas ASN Pemda Lombok Timur.
Berdasarkan berbagai refrensi dan masukan maka Majelis Adat Sasak Paer Timuk perlu membuat pedoman singkat terkait busana Adat Sasak Paer Timuk sebagaimana mestinya.

II JENIS
Terdiri atas 3 jenis yaitu
1. Pakaian adat Sasak lengkap atau tegep
2. Pakaian adat sasak harian atau madia.
3. pakaian adat Sasak muslim atau kiyai

III. KELENGKAPAN
Sesuai jenisnya maka kerlengkapannya terdiri dari:
1. Untuk pakaian Sasak Lengkap
- Sapuk
- Kain panjang atau kereng belo,  slewok.
- baju lengan panjang/pendek.
- Leang  atau dodot.
- Pegon  atau jas kekes.
- Selepan (keris).
- Slop (sepatu sandal)
- Kain kempot/ umbak, sejatinya hanya boleh dipakai oleh Pengrakse adat, Pemucuk adat, pengemong Krama dan penghulu agung.

2. Untuk pakaian harian/ madia
- Kain ikat kepala (sapuk).
- Kain panjang (Kereng Belo atau slewok)
- baju lengan panjang / pendek
- Kain bengkung atau bebet
- Selepan pemaja.
- Slop (sepatu sandal)

3. Untuk pakaian adat Sasak muslim /kiyai
- Kopiah hitam  atau topi haji putih.
- Kain Sarung / kereng kelogkong/ londong
- Kain bengkung/ bebet
- Sorban ( bila perlu)
- Slop (sepatu sandal)

IV. WAKTU PEMAKAIAN
1. Pakaian Lengkap/ tegep
Digunakan pada
a. Pelaksanaan Sorong serah aji Krama  dan  aktifitas terkait (mesejati, nyelabar dan nyongkol).
b. Upacara agung yang diadakan oleh Pengrakse adat/Pengemong Krama dan Pemucuk adat.

2. Pakaian madia dan kiayi digunakan pada;
a. Aktifitas kerja sehari hari.
b. Aktifitas adat terkait daur hidup ( ngurisang/ akikah, nyunatang/ hitanan, belangar/ belasungkawa, dll)
c. Aktifitas adat gama/ adat tradisi seperti maulidan, syawalan, mi'raj/bubur putih dll.

d.  Skehe/ anggota penabuh gamelan, gendang belek, rebana dll  (menggunakan pakaian harian)

IV. WARNA
- Sapuk
Dianjurkan dominan warna dasar gelap dapat  bermotip songket tenunan Sasak.
Tidak dianjurkan memakai sapuk warna putih.

- Kain Panjang /kereng Belo/ slewok
Dianjurkan warna hitam dan atau gelap, hindari warna putih dan atau merah.

- Kain dodot/ bengkung/ bebet
Warnanya sesuai motip tenunan songket Sasak. antara lain motif wayang, subahnale, serat penginang, ragi genep, keker/merak, tokek, panah, dan lain lain.
Hindari Dodot bermotif kotak catur hitam putih.

Kain umbak/ lempot:
Merah untuk Pengrakse adat (bupati) dan  pengemong Krama (kades)
Hitam untuk Pemucuk adat
Putih untuk penghulu agung

Baju:
Dianjurkan warna putih polos atau hitam polos dan atau warna yang mendekati/ semirip.
Hindari warna norak atau menyolok.

Pegon
Warna dasarnya adalah hitam atau putih.

V. BAHAN
Semua bahan dibuat dari tenunan kerajinan tangan.
Tidak dianjurkan memakai produk pabrik kecuali bahan untuk  pegon, baju dan sarung .

VI. CARA PAKAI & URUTAN

1. Pakaian lengkap/ Tegep
a. Baju di pakai sebagaimana mestinya.
b. Kain panjang/ kereng belo/ slewok di  pasang dengan menggulung salah satu sisinya  sebatas pusar dan batas bawah sampai betis (sejengkal dari lutut) serta  ujungnya dibiarkan menjulur.
c. Dodot songket di pasang setinggi dada dan bawahnya sampai sekitar sejengkal (10 cm sd 20 cm) di atas sisi  kain panjang.
Untuk mengikat Dodot dipergunakan kain umbak yang juga  berfungsi  sebagai tempat memasang *menyelep* keris.
d. Memakai Pegon, semacam baju jas dengan bentuk belakangnya dipotong lebih tinggi untuk memudahkan memasang keris.
Kancing baju yang di pasang hanya 2 (dua) dari atas dimaksudkan juga untuk memudahkan penyelepan kerris / pemaja yang berukuran relatif lebih kecil .
e. Memasang Sapuk.
Sapuk dibentuk dari potongan kain segitiga dilipat sedemikian rupa, kemudian dililit  pada kepala dan kedua ujungnya di ikat satu sama lainnya sehingga membentuk huruf V.
Gunungan sapuk tidak dianjurkan tegak seperti daerah lain tetapi lepek kearah kanan, itulah yang dikenal dengan nama *sapuk lepek*
f. Menyelep keris di belakang/ punggung atau di depan, tergantung ukuran.

2. Pakaian harian/ madia
a. Baju di pakai sebagaimana mestinya.
b. Kain pajang/ kereng belo/ slewok di  pasang dengan menggulung salah satu sisinya  pada sekitar pusar dan batas bawah sampai betis (sejengkal dari lutut) serta  ujungnya dibiarkan menjulur.
c. Kain bengkung/ bebet yang panjangnya sekitar 3 sd 4 meter dililitkan di pinggang beberapa putaran hingga rapi.
d. Memasang Sapuk.
Sapuk merupakan potongan kain segitiga dilipat sedemikian rupa, kemudian dililit  pada kepala dan kedua ujungnya di ikat satu sama lainnya sehingga membentuk huruf V

3. Pakaian adat muslim /kiyai
a. Baju Koko lengan panjang di pakai sebagaimana mestinya.
b. Kain sarung dipakai dengan menggulung sisi atasnya sedang-kan sisi bawah setinggi sekitar sejengkal dari lantai.
c. Kain bengkung/ bebet yang panjangnya sekitar 3 sd 4 meter dililitkan di pinggang beberapa putaran sehingga kedua sisinya rapi.
d. Memakai topi hitam atau topi haji putih.
e. Dapat mengenakan sorban bagi yang sudah berhaji.

VII MAKNA PILOSOFIS
1. Sapuk dengan 2 ujungnya menghadap keatas maknanya:tujuan hidup untuk mendapatkan ridlo Allah berdasar dua kalimat syahadat .
2. Sapuk dengan gunungannya lepek ke kanan maknanya; tetap tawadu" walau sehebat apapun dlm ilmu harta jabatan.

3. Kain panjang/kereng Belo / slewok yang ujungnya menunjuk ke bawah/ tanah maknanya:selalu ingat akan mati. Manusia berasal dan akan kembali ke tanah.

4. Dodot/ bengkung/ bebet yang dililitkan di perut' maknanya: menutup segala kotoran keburukan yang bermula dari urusan perut.

5. Keris yang di*selep* di belakang maknanya: lebih mengutamakan persahaban dan tidak ingin menonjolkan kekuatan.
Hati hati, jangan pernah memasang keris dengan hadap terbalik karena berarti *menantang*

6. Pemaja yang diselep di depan maknanya; ybs selalu siap membantu demi kebaikan bersama.

VII. PAKAIAN ADAT BAGI PEREMPUAN
Busana adat perempuan tidak banyak diatur kecuali bentuk baju yang disebut LAMBUNG dengan warna dasar hitam.
Kain sabuk yang dililitkan dipinggang.
Kain lempot / umbak yang dipasang pada pundak kanan.
Kain sarung songket
Perhiasan anting anting yang di gulung dari daun lontar

Pakaian adat bagi perempuan Sasak biasa dikenakan oleh perempuan yang sudah berumur karena umumnya bagi perempuan Sasak paer timuk lebih mengikuti pedoman dari agama Islam

VII. LAIN LAIN
1. Dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat menjadi pencerahan demi  penerapan sebagaimana mestinya.
2. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada photo terlampir.

Lendangnangka, 27 Oktober 2019
Pengurus MASPATI
L. Wirabakti, SH /Wk ketua
H L. Ridwan, BA/ Wk ketua
HL A.Hanan/ Wk ketua
Ir. H.Lalu Gafar Ismail K, MM/  pemucuk